Syair Syiar

15.48

Assalamualaikum
Bismillahirrohmanirrohim...
Pertama2 maaf buat crpen yg blm smpt tk lnjutin. males.. aku lagi fokus soalnya :D fokus bkin komik --"
Di rumahku ada sebuah ensiklopedi yg jdulnya ENSIKLOPEDIA AKHLAK MUHAMMAD. Bku ini bkin aku ktagihan baca. Punya panyoku se --" tbel hlmannya iku (ensiklopedi se...) kira2.. lupa aku, 900an mngkin.
Di bukunya selain ada perangai2 baik ydri Muhammad jg ada Syair2 bagus!! (gak ndangdut)
Contohnya ini... Ada halamannya juga, hohoho... Maaf kalo agak gak mudeng yoi.
13 :Nafsu manusia selalu berkeinginan jika dituruti dan akan berhenti jika ditahan.
28 :Bila dunia telah mendatangkan padamu harta kekayaan melimpah, menjadikanmu dalam keadaan serba mudah, padahal sebelumnya engkau biasa berteman payah dan susah. Maka sungguh, harta itu telah menyingkap kehinaan, yang justru pada masa sebelumnya merupakan budi luhur yang berteduh di bawah baju kemiskinan.
31 :Pada hari Muhammad diutus kepada umat manusia, sungguh, Allah memerhatikan mereka lagi berkenan mengubah kondisi mereka. Bahkan Allah juga telah memuliakan umat manusia ketika Dia memilih utusan dari sosok bintang dan bulan sabit pilihan.
32 :Abu Bakar dan kicauan merdu akan sosokmu, sungguh telah lama beredar di keramaian penduduk kota maupun pelosok desa. Seorang tuan amat gagah lagi pemberani, sang mentari mendengarkan seksama kemuliaannya. Bintang pun bersimpati, kemudian bulan mengikuti. Sosok mulia tertinggi dan teragung. Riwayat tentangnya menghiasi kediaman bani Rabi'ah dan Mudhar.
48 :Wahai kalian yang pergi ke tanah suci. Kalian menempuh tugas suci itu dengan segenap jasad ini. Namuun kami datang menghadap hanya bermodal roh. Kami sungguh berhalangan karena satu alasan ataupun lebih dan keterbatasan atas kemampuan. Namun mukmin yang diselimuti halangan, lalu tidak dapat mengemban tugas karena hal itu. Sesungguhnya, sebenarnya mereka juga telah berangkat ke tanah suci.
65 :Fondasi bangunan telah menyembunyikan dirinya, hanya demi sebuah kerendahan hati, bila ia telah kukuh berdiri dan tegap di atas fondasi.
74 :Ganjaran orang yang telah melakukan kebajikan, takkan lenyap tidak berbekas, karena tidak ada siapa pun yang mampu untuk menghapus sunnah alam, antara seorang hamba dan Tuhannya.
75 :Akulah yang mengasah keterampilannya dalam memanah setiap hari, namun ketika lengannya kukuh, ia berbalik arah seraya mengarahkan anak panah itu kepadaku.
76 :Ambillah secercah sinar hidup mereka, kemudian jalanlah dengan kawalan sinar itu. Sinar mereka yang akan memberi Anda petunjuk dan itu bukan semata-mata obor.
76 :Jika kami menemukan jalanan yang gelap. Namun kami tidak jua menemukan cahaya di sana maka cukuplah bagi kami, ketika menjadikan nur wajah-Mu sebagai pemandu.
87 :Tidakkah kamu melihat bahwa Allah menundukkan laut milik-Nya, lalu Dia menjatuhkan kedudukan orang kafir dengan keagungan milik-Nya. Kami berdoa kepada Dia yang telah membelah lautan. Maka dia mengirimkan kami keajaiban laut yang terbelah, untuk kedua kalinya. Sebagaimana yang pernah terjadi pada masa lampau.
102 :Bila saja aku mampu menutup mataku, sehingga tanpanya aku takkan melihat apa pun sebelum aku melihat-Mu, tentu akan kulakukan.
113 :Jika kasihmu benar-benar tulus, seluruh hambatan hanya terlihat seperti benang tipis. Dan di matamu jelas tergambar, bahwa di atas tanah hanya da tanah.
120-121 :Hatiku tertawan pada setiap malam, bersama delapan puluh jiwa, bahkan sembilan puluh jiwaku atau lebih, dalam dekapan cinta. Cinta-Mu menawan jiwaku, kemudian hati ini merajut cinta lainnya kepada-Mu segera di waktu fajar. ***Sebelum mengenal cinta-Mu, hatiku tersesat tidak tentu arah. Karena cinta makhluk-Mu hanya permainan yang melenakan. Maka pada saat hatiku memanggil cinta-Mu. dan Kau pun menyambutku. Aku tidak memandang satu tenda bersama-Mu merupakan sebuah malapetaka.***Aku akan mengharamkan cintaku, bila yang kuutarakan kepada-Mu ini hanya fatamorgana belaka. Dan bila saja aku dapat mengecap kebahagiaan di dunia ini tanpa-Mu, dan bila saja seluruh isi dunia ini dapat menggantikan cinta-Mu, serta hati ini mersasa nyaman, sehingga jemari dan tubuh pun turut gembira.***Bila jemari kekasihku bermain-main di telaga cinta-Mu, ia takkan bersemayam jauh dari pintu-Mu.***Jika ia menjumpai keasingan dari rumah-Mu. Maka cinta-Mu itu takkan menjadi bencana di antara arah mata angin yang berubah.***Berapa banyak para pembeli kasih-Mu yang kulihat. Telah melambung dan terus meninggi. Pandangan yang buta. Karena mereka hanya melihat cinta-Mu yang dapat membangkitkan seluruhnya.***Cinta selain-Mu adalah api yang menyulut dan menyambar. Namun cinta-Mu adalah Firdaus, bahkan lebih luas dari surga itu. Wahai Peneduh hati yang meski terkadang makhluk-Mu menggantungkan cintanya kepada selain cinta-Mu. Wahai Penuai kasih yang mengembarakan cinta-Nya kepada manusia. ***
142 :Seorang hamba berpaling dan menjauh dari kekasihnya. Lalu, manakah yang disebut sebagai kekasih? Sungguh ia adalah makhluk yang tercela. Karena ia telah lari darinya.142 :Hati orang yang ikhlas memiliki mata, yang dengannya melihat apa yang tidak dapat dilihat mata yang lain. Memiliki sepasang sayap untuk terbang tinggi meski tanpa bulu. Terbang menuju Tuhan Semesta jagad. Seraya diberi minuman kejujuran dari-Nya. Mereka minum dari piala orang-orang arif.
142 : Hidung mengalirkan kotoran, telinga pun mengeluarkan aroma yang tidak sedap. Mata menghasilkan kotoran, mulut juga mengeluarkan liur. Wahai anak tanah yang akan kembali esok kepada tanah. Peringkatlah kesenangan seluruhnya. Niscaya kamu akan menjadi makanan dan minuman di suatu hari nanti.
143 :Tak ada seorang saudara pun di dalam tenda yang dapat merehatkan lelahmu, bila kamu menyerakkan tanda cintanya. Maka jauhilah orang yang mempergaulimu dengan sikap seperti itu.
143 :Sungguh ganjil! Mengapa aku menyayangi mereka. Dan meminta mereka merindukanku, padahal mereka bersamaku. Mataku menangisi mereka, meski merekalah yang ada di titik hitam ini. Isi hatiku juga tetap pergi mengadu, meski mereka berada di tulang rusukku.
150 :Jangan sekali-kali bersandar di pundak orang lain, bila untuk memuaskan ketamakan. Sungguh, itu yang akan menggerogot dinding agama di hati. Takkan ada seorang yang mampu menghadiahkan satu biji merica pun tanpa izin Zat yang menciptakanmu dari segumpal tanah. Tidak perlu berkawan dengan penguasa, bila demi kesempatan mengecap kemuliaan. Namun jadilah seorang yang suci. Agungkan syiar kemuliaan agama. Mohon rezeki semata kepada Allah yang murni berasal dari perbendaharaan-Nya. Bagi-Nya, menurunkan rezekimu hanya berwasilah, huruf kaf dan nun.
151 :Katakanlah kepada mereka yang kehilangan keikhlasan. Cukuplah kehilangan rasa pengawasan Sang Mahatahu, sebagai hukuman bagimu, itu pun jika kamu menyadari.
152 :Bila tidak lagi bernyawa, kamu akan disatukan dengan orang yang kamu cinta. Maka tentukan sekarang. Nasib seperti apa yang hendak kamu rasa.
168 :Ya Tuhanku... Aku terus mendapati aib dan keburukan dari dalam diri. Akan tetapi, pintu ampunan-Mu tetap terbuka lebar. Tidak pernah Engkau kurangi sedikit pun. Bilamana aku berlaku kotor. Bahkan, Engkau terus membukanya. Seakan perbuatan burukku dipandang baik dan ditoleransi. Engkau telah menutup, keburukan dengan kebaikan. Maka hanya Engkaulah Tuhanku, yang Maha Menurunkan karunia dan Maha Pemurah.
177 :Kau dilahirkan dengan segenap perangai mulia dan kesejukan hati.Penuh kasih sayang dan baik hati, ketika orang lain terbiasa marah. Penuh keakraban dan membalas keburukan orang lain dengan memaafkan melalui cara yang baik. Penuh wibawa dan berkedudukan tinggi, toleran. Kau telah membangun menara perangai mulia tertinggi, dan ketinggian perkataanmu yang menyejukkan hati, sebagai penjelas. Kau memiliki kemampuan itu. Kau jua yang berhasil menuangkan kata yang banyak tidak dapat diungkap lisan. Kau datang menegakkan tauhid, dengan penuh kesucian hati lagi keikhlasan. Demi Allah semata, agar tidak ada lagi manusia tersesat kerena menyekutukan-Nya.
178 :Berimanlah kalian kepada Nabi, bukan kepada kepercayaan nenek moyang. Nabi yang memiliki tanda istimewa yang dibentuk oleh Maha Penyayang sebagai utusan terakhir. Nabi dengan segala kelembutan hati, penyayang lagi pengasih terhadap mereka. Begitu dekat dengan Zat sang Penguasa kursi alam. Dialah hamba yang dirahmati Tuhannya.
214 :Tempo yang telah dijanjikan dan mulia itu adalah utang baginya. Kemuliaan lebih utama daripada keselamatan dirinya. Keselamatan dirimu tetap teringat, meski membahayakan dirinya. Dengan keselamatan maka kau tak lagi butuh penjelasan.
217 :Anakmu yang selalu ingin menepati janji dan hak, Mahmud al-Mashri (Abu Ammar).
229 :Dahulu, aku adalah salah satu tentara iblis. Dunia terlihat terus membawaku terbang tinggi hingga seakan-akan terasa iblislah yang kini menjadi budakku. Jika saja iblis mati sebelumku, pasti aku telah merenovasi seluruh jalan kefasikan yang tak pernah terselesaikan meski oleh iblis sekali pun.
242 :Jika kamu hanya ditemani kegelisahan dan kebimbangan dalam kegelapan. Lalu jiwamu mengajak kezaliman, maka malulah atas pandangan Allah kepadamu, dan katakanlah kepada jiwamu, "Sungguh, Zat yang menciptakan kegelapan mampu melihatku."242 :Jika kamu sedang bercengkerama bersama sang waktu, janganlah sekali-kali mengatakan, "Sungguh, aku sedang sendiri." Namun katakanlah, "Aku tetap diawasi Sang Maha Melihat." Jangan pernah terlintas dalam benakmu, bahwa Allah akan lalai, meski sekejap mata, dan apa yang tidak dapat kamu lihat secara kasat, sungguh tak ada. Tak dapatkah kamu merasakan bahwa hari berlari semakin kencang? Hari esok pun semakin mendekat! Tapi hanya bagi orang yang mampu melihatnya!
259 :Waktu tidurnya dan sadarnya sejalan dengan agama. Seluruh aturan di alam nyata juga menjadi aturan di alam tak sadarnya. Keduanya serupa. Di dalam mimpi, bilamana hendak berbuat keji, kesucian dirinya mencegah dirinya. Maka hati pun menangkap tanda tersebut.
274-275 :Ia menyangka berada sangat dekat dengan Kami, padahal Kami tidak pernah menyia-nyiakan mereka yang mendatangi Kami. Ia meminta Kami dengan penuh upaya untuk menutup kemiskinannya. Seakan Kami tidak melihatnya dan ia tidak "melihat" Kami.
Aku bru baca sampe hlmn ini, ntar kalo udh bc lagi tk posting lagi.. bye.. Wassalamualaikum :D

You Might Also Like

0 komentar